Nama
lengkapnya, Zubair bin Awwam bin
Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah
binti Abdul Muthalib (bibi Rasulullah saw). Memeluk agama Islam ketika masih
berusia 8 tahun dan melakukan hijrah ketika berusia 18 tahun. Ketika pamannya
Naufal bin Khuwailid mengetahui perihal Zubair telah masuk Islam, beliau sangat
marah dan berusaha menyiksanya, pernah beliau dimasukkan dalam karung tikar,
kemudian dibakar, dan dia berkata kepadanya,“lepaskan dirimu dari Tuhan
Muhammad, maka saya akan melepaskan dirimu dari api ini.” Namun Az-Zubair
menolaknya dan berkata kepadanya, “Tidak, demi Allah saya tidak akan kembali
kepada kekufuran selamanya.”
Zubair bin Awwam pernah ikut berhijrah ke Habsyah bersama orang-orang hijrah
dari kaum muslimin, dan beliau tetap tinggal disana hingga Rasulullah saw
mengijinkannya untuk kembali ke Madinah. Beliau selalu mengikuti peperangan
bersama Rasulullah saw, setelah perang Uhud dan orang-orang Quraisy kembali ke
Mekah, Rasulullah saw mengirim 70 orang sahabat untuk mendampingi dirinya,
termasuk ia termasuk di dalamnya.
Nama Putra dan putri Az-Zubair
adalah Abdullah, Urwah, Al Mundzir, Ashim, Al Muhajir, Khadijah Al Kubra, Ummul
Hasan, dan Aisyah. Semua anak Az-Zubair ini berasal dari istrinya yang bernama
Asma' binti Abu Bakar. Sedangkan anak-anaknya yeng bernama Khalid, Amru,
Habibah, Saudah, dan Hindun berasal dari istrinya yang bernama Ummu Khalid. Anak-anaknya
yang bernama Mush'ab, Hamzah, dan Ramlah berasal dari istrinya yang bernama
Ar-Rabab binti Anif bin Ubaid. Anaknya yang bernama Ubaidah dan Ja'far berasal
dari istrinya, Zainab. Putrinya yang bernama Zainab berasal dari istrinya ,
Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith. Putrinya lagi yang bernama Khadijah
Ash-Shugra berasal dari istrinya, Al Halal binti Qais.
Zubair bin Awwam adalah sosok yang dermawan. DiA selalu menginfakkan hartanya
di jalan Allah. Ka’ab berkata
tentangnya,“Az-Zubair memiliki 1000 macam kekayaan yang dikeluarkan untuk
berperang, dan tidak ada uang satu dirhampun yang masuk kerumahnya," (disedekahkan
seluruhnya), beliau mensedekahkan seluruh hartanya sampai meninggal dalam
keadaan berhutang, dan mewasiatkan kepada anaknya untuk membayarkan hutangnya,
dan beliau berkata kepadanya,“jika engkau tidak sanggup membayar hutang saya,
maka mintalah tolong kepada Tuanku,” Abdullahpun bertanya,“Siapakah yang engkau
maksud dengan Tuan?" beliau menjawab,"Allah, Dialah sebaik-baik
pemimpin dan penolong.” Lalu setelah itu Abdullah berkata,“Demi Allah saya
tidak pernah mengalami kesusahan dalam membayar hutangnya, kecuali saya
berkata,'Wahai Pemimpin/pemilik Zubair bayarlah hutang Zubair,' maka Diapun
menggantinya." (Al-Bukhari). Zubair sangat sedikit sekali meriwayatkan
hadis, walaupun beliau selalu bersama Rasulullah saw. anaknya Abdullah pernah
bertanya akan sebab tersebut, maka diapun berkata,“Walaupun antara saya dan
Rasulullah saw memiliki hubungan keluarga dan kerabat namun saya pernah
mendengar beliau pernah bersabda,'Barangsiapa yang berkata dusta atasku dengan
sengaja, maka akan ditempatkan di neraka.'” (Al-Bukhari). Karena itu dia sangat
takut meriwayatkan hadits yang tidak pernah diucapkan oleh Rasulullah saw
sehingga tergelincir ke dalam neraka.
Pada perang Yarmuk, Zubair bertarung
dengan pasukan Romawi, namun pada saat tentara muslim bercerai berai, beliau berteriak
: “Allahu Akbar” kemudian beliau menerobos ke tengah pasukan musuh
sambil mengibaskan pedangnya ke kiri dan ke kanan, anaknya Urwah pernah berkata
tentangnya,“Zubair memiliki tiga kali pukulan dengan pedangnya, saya pernah
memasukkan jari saya didalamnya, dua diantaranya saat perang badar, dan satunya
lagi saat perang Yarmuk. Salah seorang sahabatnya pernah bercerita,“Saya pernah
bersama Zubair bin Awwam dalam hidupnya dan saya melihat dalam tubuhnya ada
sesuatu, saya berkata kepadanya,"demi Allah saya tidak pernah melihat
badan seorangpun seperti tubuhmu," dia berkata kepada saya,"demi
Allah tidak ada luka dalam tubuh ini kecuali ikut berperang bersama Rasulullah
saw dan dijalan Allah." Dan diceritakan tentangnya,"Sesungguhnya
tidak ada gubernur/pemimpin, penjaga dan keluar sesuatu apapun kecuali dalam
mengikuti perang bersama Nabi saw." Saat terjadi pengepungan atas Bani
Quraidzah dan mereka tidak mau menyerah, Rasulullah saw mengutus beliau bersama
Ali bin Abi Thalib, lalu keduanya berdiri di depan benteng dan mengulangi
kata-katanya,“Demi Allah kalian akan merasakan seperti yang telah dirasakan
oleh Hamzah, atau kami akan menaklukkan benteng ini.” Nabi saw pernah berkata
tentangnya,“Setiap Nabi punya pendamping dan penolong, dan pendamping saya adalah
Zubair.” (Muttafaqun alaih). Beliau juga sangat bangga dengan ucapan Rasulullah
saw saat terjadi perang Uhud dan perang Bani Quraidzah,“lemparkanlah panahmu
yang taruhannya adalah bapakku dan ibuku”. Sayyidah Aisyah pernah berkata
kepada Urwah bin Az-Zubar,“sesungguhnya kedua orang tuamu merupakan orang yang
mengikuti seruan Allah dan Rasul-Nya setelah tertimpa kepada keduanya
luka," (maksudnya adalah Abu Bakar dan Az-Zubair). (Ibnu Majah).
Suatu hari beliau mendengar isu yang
mengabarkan bahwa Nabi Muhammad saw telah meninggal, maka dia keluar menuju
jalan-jalan di Mekkah sambil menghunuskan pedangnya, dan memecah barisan
manusia, lalu pergi mencari kepastian dari isu ini dan berjanji jika isu itu
benar dia akan membunuh orang yang telah membunuh Rasulullah saw, akhirnya
beliau bertemu dengan Rasulullah saw di utara Mekah, maka saat itu Rasulullah
saw berkata kepadanya,“ada apakah engkau gerangan ?” dia berkata,“Saya
mendengar kabar bahwa engkau telah terbunuh,” Nabi berkata kepadanya,“Lalu apa
yang akan engkau lakukan?” dia berkata,“Saya akan membunuh orang yang telah
membunuhmu.” Setelah mendengar hal tersebut beliaupun bergembira dan
mendoakannya dengan kebaikan dan pedanganya dengan kemenangan. (Abu Nu’aim),
beliau juga merupakan orang yang pertama menghunuskan pedangnya di jalan Allah.
Saat Zubair bin Awwam keluar dalam
perang Al-Jamal, seseorang dari kaum Tamim bernama Amru bin Jarmuz mengikuti
beliau dan membunuhnya dari belakang di suatu tempat yang bernama lembah
Siba. Lalu pergi ke Imam Ali bin Abu Thalib dengan menduga bahwa dia telah
membawa kabar gembira, setelah mengetahui hal tersebut Imam Ali bin Abu Thalib
berteriak dan berkata kepada pembantunya,“Berikan kabar kepada pembunuh putra
Sofiyyah dengan neraka, sungguh Rasulullah saw pernah bersabda kepada saya
bahwa pembunuh Zubair adalah penghuni neraka.” (Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim
dan At-Thobroni). Zubair bin Awwam wafat pada hari Kamis bulan Jumadil Awwal
tahun 36 Hijriyyah, sedangkan umurnya saat itu 66/67 tahun.
biodata lengkap???? keturunan????
BalasHapusZubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthalib (bibi Rasulullah saw)
HapusZubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthalib (bibi Rasulullah saw)
BalasHapusπ Bergaya Sambil Mencari Pahala, Kenapa Tidak π
BalasHapus.
Dengan Kaos Dakwah dari Gootick Apparel yang akan membuat penampilan teman-teman pasti berbeda dari yang lain πππ
.
Dengan bahan Material dari Catton Bamboo yang memiliki kualitas tidak perlu di ragukan dan Sablon yang Rapih dan Kuat. Baca Terlebih dahulu kelebihan dari Cotton Bamboo
Tersedia 5 tulisan bermakna Islami dan pilihan warna yang pastinya cocok di pakai untuk kegiatan sehari-hari yang akan terlihat Elegan dan Simple, Rapih dan Pastinya Keren.
.
"Promo HEMAT" Harga Normal Rp.100 K dan dapatkan potongan diskon harga sebesar Rp. 30 K.
.
Untuk informasi pemesanan silahkan klik link dibawah ini, untuk di arahk
.
Kaos Distro Dakwah
Testimoni di Instagram: #gootickapparel
.
Tunggu apalagi Langsung Ambil Promonya selagi masih Tersedia
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Fashion
Seep ππ
BalasHapusDitiap masa knabian ada wali khususnya. Dan sahabat Zubair bin awwam ini hawariy nya baginda nabi.
BalasHapusWallohualam.. kisah perang al jamal nya ada gak?